Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

 Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 7Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 8

Tumbuhan Lumut (Bryophyta) termasuk salah satu bagian kecil dari flora yang belum banyak tergali juga merupakan salah satu penyokong keanekaragaman flora. Tumbuhan lumut tersebar luas dan merupakan kelompok tumbuhan yang menarik. Mereka hidup di atas tanah, batuan, kayu, dan kadang-kadang di dalam air. Lumut hati dan lumut daun yang hidup menyendiri biasanya tidak menarik. Namun dapat tampak bahkan menarik jika tumbuh berkelompok. Pada umumnya jenis tumbuhan ini kurang beradaptasi pada kondisi kehidupan daratan, dan sebagian besar merupakan tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab dan terlindung. Meskipun demikian, lumut tertentu khususnya lumut daun (Bryopsida), dapat bertahan hidup pada musim kering pertumbuhannya mengalami peremajaan jika air tersedia kembali (Tjitrosomo, 2010).

Tumbuhan Lumut (Bryophyta) atau lumut merupakan divisio dari Cryptogameae. Lumut merupakan tumbuhan yang tumbuh pada suksesi atau lahan yang rusak, atau area yang miskin hara. Setelah area ditumbuhi lumut, area tersebut akan menjadi media yang cocok untuk perkecambahan dan pertumbuhan tumbuhan lainya. Tumbuhan ini mempunyai diversitas dan keindahan yang tak kalah saing, serta memiliki variasi dan habitat yang luas. Lumut dapat tumbuh menutupi batu-batuan, batang pohon, dinding, batu bata, kadang membentuk hamparan seperti karpet hijau (So ML.,1985).

 

1.        Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Menurut Eichler, A.W., (dalam (Sopyan, T., 2009) bahwa:

1)        Tumbuhan Lumut (Bryophyta) mempunyai pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan diploid (sporofit) dengan keturunan seksual yang haploid (gametofit).

2)        Beberapa gametofit Tumbuhan Lumut (Bryophyta) berupa talus, dimana tubuhnya belum dapat dibedakan antara akar, batang dan daunya. Tetapi ada juga gametofit Tumbuhan Lumut (Bryophyta) secara eksternal dapat dibedakan antara batang dan daunya tetapi tidak mempunyai akar dan hanya mempunyai rhizoid (alat absorsi yang terdiri dari satu sel).

3)        Pembiakan seksual semua Tumbuhan Lumut (Bryophyta) yaitu dengan oogami. Gamet dihasilkan oleh alat kelamin oleh alat kelamin yang bersel banyak dan dikekeilingi oleh lapisan sel-sel steril.

4)        Alat kelamin betina disebut arkegonium berbentuk seperti botol yang berisi ovum. Bagian yang lebar disebut perut (ventral) dan bagian yang sempit disebut leher (neck). Dalam bagian perut perut terdapat sebuah sel pusat yang besar. Sel pusat akan membelah menjadi dua buah sel, yang satu akan menjadi sel teur (ovum) dan yang satunya lagi terdapat pada bagian pangkal leher menjadi bagian yang disebut sel saluran perut. Dalam bagian leher di atas sel sauran perut terdapat beberapa sel yang disebut sel-sel saluran leher.

5)        Alat kelamin jantan disebut antheridium berbentuk bulat. Dinding anteridium terdiri dari sel-sel steril yang di dalamnya terdapat sejumlah besar sel-sel induk antherozoid/ spermatozoid yang memiliki 2 flagel. Berbentuk spiral. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang dibentuk oleh sporofit.

 

2.        Klasifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

1)      Classis Hepaticae/ Hepaticopsida (Lumut hati)

 Classis Hepaticae

Lumut ini tumbuh secara epifit, bisa tegak ke atas, menjuntai ke bawah, menempel atau merayap di permukaan substrat. Untuk itu, terdapat tiga bagian struktur tubuh, yakni bagian yang menghadap ke media tumbuh disebut bagian ventral, bagian yang berlawanan disebut bagian dorsal, dan bagian yang berada disamping disebut bagian lateral (Damayanti, 2006).

 

2)      Classis Anthocerotae/Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

 Lumut Tanduk

Anthocerotae merupakan kelompok terkecil dari devisio Bryophyta. Menurut Gradstein (2005), lumut ini memiliki kurang dari 100 spesies di seluruh dunia yang terbagi kedalam 8-9 genus. Struktur tubuhnya tidak memiliki daun dan batang. Gametofitnya berupa thalus tanpa tulang daun. Sel-selnya memiliki kloroflas yang besar dengan atau tanpa pyrenoid. Badan lumut melekat dengan bantuan rhizoid yang biasanya terdiri atas satu sel. Organ reproduksinya (arkegonium dan antheridium) berada di dalam thalus (tenggelam).

Kapsulnya tumbuh tegak dan thalus, berbentuk lurus memanjang dan silindris. Orang mengidentikannya dengan tanduk sehingga lumut ini umum disebut sebagai lumut tanduk. Tumbuhan ini tidak memiliki serta pendukung sporofit, seperti pada jenis lumut lain. Spora yang matang pertama kali dikeluarkan di ujung kaspsul. Kapsul sporofit akan membelah seiring dengan pematangan spora untuk melepas spora keluar. Pematangan spora dimulai dari bagian apikal sampai bagian basal dan kapsul. Lumut ini bisa bereproduksi secara vegetatif. Pada jenis tertentu dapat memperbanyak diri melalui fragmentasi thalusnya, seperti pada Megaceros. Selain itu, pada Phaeoceros dapat membentuk struktur seperti umbi yang dihasilkan ketika keadaan kering. Umbi tersebut akan tumbuh menjadi thalus jika kondisinya cocok untuk pertumbuhan (Gradstein et al, 2005).

 

3)      Classis Musci/ Bryopsida (Lumut Daun)

 Lumut Daun

Kelompok ini memiliki anggota lebih banyak dari pada kelas lainnya. Menurut Gradstein (2005), diperkirakan terdapat sekitar 8000 spesies dalam 900 genus. Lumut daun tumbuh di tempat-tempat yang lembab dan ternaungi. Lumut jenis ini merupakan tumbuhan yang kosmopolitan, mereka dapat tumbuh diberbagai tempat, misalnya menempel pada pohon, tunggul kayu, batu, tanah, tembok, bata, dan hampir semua tempat. Lumut ini dapat dengan mudah dibedakan dengan lumut hati berdaun dari susunan daunya yang spiral dan bentuk sporofitnya. Selain itu, kelompok ini lebih tahan terhadap kekeringan dibandingkan dengan anggota lumut hati.

Batangnya memiliki cabang dengan bentuk yang bermacam-macam, ada yang bercabang pada setiap bagian batang, dan ada yang percabangannya hanya di ujung batang. Lumut ini bisa tumbuh secara tegak (Akrokarpus), menjajar/merayap (Pleurokarpus), atau menggantung. Struktur tubuh yang dimiliki lumut daun lebih kompleks dibanding kelompok lainya. Tumbuhan ini, melekat pada substrat dengan bantuan rhizoid yang multiseluler. Pada batang beberapa kelompok (Polytrichaceae) sudah dimiliki sistem pembuluh primitif berupa sel-sel hidroid dengan ukuran yang besar dan memiliki lapisan dinding setebal, yang berfungsi untuk mengangkut air. Selain itu, terdapat sel pengangkut makanan (hasil metabolisme), yang disebut leptoid. Kelompok ini memiliki 0-2 costa pada setiap helaian daunnya. Sel-sel daun memiliki banyak kloroplas, tetapi tidak badan minyak seperti pada lumut hati berdaun. Pada familli tertentu seperti Dicranaceae ada yang disebut sel alar. Sel ini merupakan modifikasi sel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda dari sel daun lainnya, dan sel ini terletak dibagian basal helaian daun.

Tumbuhan ini memiliki organ reproduksi vegetatif yang disebut gemmae dan propagul. Gemmae merupakan badan yang kecil. Sedangkan propagul berupa salah satu bagian dari tubuh gametofit yang dihasilkan di ketiak daun. Gemmae dan propagul akan berkecambah dan membentuk gametofit baru jika mencapai substrat dengan kondisi lingkungan yang baik dan memungkinkan untuk pertumbuhannya.

 

 Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 5Tumbuhan Lumut (Bryophyta) 6

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tumbuhan Lumut (Bryophyta)"

Posting Komentar