Gejala, Penyebab, Dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (green house effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), Metana (CH4), Dinitrooksida (N2O), Ozone (O3) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.  Fenomena lain yaitu proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.

Gejala, Penyebab, Dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)

Senyawa-senyawa yang mengalami peningkatan, berkontribusi besar terhadap pemanasan global yaitu gas CO2.  Gas tersebut memiliki sifat seperti kaca yang meneruskan radiasi gelombang pendek atau cahaya matahari, tetapi menyerap dan memantulkan radiasi gelombang panjang atau radiasi balik yang dipancarkan bumi yang bersifat panas, sehingga suhu atmosfer bumi semakin meningkat, seperti dalam rumah kaca yang selalu panas dibanding suhu udara di luarnya.  Karena itu disebut sebagai gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.  Sumber paling besar berasal dari pembakaran energi fosil seperti minyak, gas alam dan batu bara.  Berdasarkan hasil riset beberapa orang yang melakukan penelitian pembakaran 1 liter bensin atau premium akan menghasilkan sekitar 2,63 kg CO2.  Bisa dihitung berapa jumlah CO2 yang dihasilkan tiap hari khusus dari aktifitas transportasi yang menggunakan kendaraan bermotor.

 

1.1  Gejala Pemanasan Global

Ada beberapa fenomena alam yang dirasakan dalam kejadian-kejadian berikut, yang merupakan beberapa gejala pemanasan global :

1.      Kebakaran hutan besar-besaran

Bukan hanya di Indonesia, sejumlah hutan di Amerika Serikat juga terbakar ludes.  Kebakaran hutan meluluhlantahkan lebih banyak area dalam tempo yang lebih lama juga.  Ilmuwan mengaitkan kebakaran yang merajalela ini dengan temperatur yang kian panas dan salju yang meleleh lebih cepat.  Musim semi datang lebih awal sehingga salju meleleh lebih awal juga.  Area hutan lebih kering dari biasanya dan lebih mudah terbakar.

2.      Situs purbakala cepat rusak

Akibat alam yang tak bersahabat, sejumlah kuil, situs bersejarah, candi dan artefak lain lebih cepat rusak dibandingkan beberapa waktu silam, banjir, suhu yang ekstrim dan pasang laut menyebabkan itu semua.

3.      Ketinggian gunung berkurang

Tanpa disadari banyak orang, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan ketinggian.  Ini disebabkan melelehnya es di puncaknya.  Selama ratusan tahun, bobot lapisan es telah mendorong permukaan bumi akibat tekanannya.  Saat lapisan es meleleh, bobot ini terangkat dan permukaan perlahan terangkat kembali.

4.      Satelit bergerak lebih cepat

Emisi karbon dioksida membuat planet lebih cepat panas, bahkan berimbas ke ruang angkasa.  Udara di bagian terluar atmosfer sangat tipis, tapi dengan jumlah karbondioksida yang bertambah, maka molekul di atmosfer bagian atas menyatu lebih lambat dan cenderung memancarkan energi dan mendinginkan udara sekitarnya.  Makin banyak karbondioksida diatas sana, maka atmosfer menciptakan lebih banyak dorongan, dan satelit bergerak lebih cepat.

5.      Hanya yang terkuat yang bertahan

Akibat musim yang kian tak menentu, maka hanya makhluk hidup yang kuatlah yang bisa  bertahan hidup.  Misalnya, tanaman berbunga lebih cepat di tahun ini, maka migrasi sejumlah hewan lebih cepat terjadi.  Mereka yang bergerak lambat akan kehilangan makanan, sementara mereka yang lebih tangkas bisa bertahan hidup.  Hal serupa berlaku bagi semua makhluk hidup termasuk manusia.

6.      Pelelehan besar-besaran

Bukan hanya temperatur planet yang memicu pelelehan gunung es, tapi juga semua lapisan tanah yang selama ini membeku.  Pelelehan ini memicu dasar tanah mengkerut tak menentu sehingga menimbulkan lubang-lubang dan merusak struktur seperti jalur kereta api, jalan raya, dan rumah-rumah imbas dari ketidakstabilan ini pada dataran tinggi seperti pegunungan bahkan bisa menyebabkan keruntuhan batuan.

7.      Keganjilan di daerah kutub

Hilangnya 125 danau di Kutub Utara beberapa dekade silam memunculkan ide bahwa pemanasan global terjadi lebih ramai di daerah kutub.  Riset di sekitar sumber air yang hilang tersebut memperlihatkan kemungkinan mencairnya bagian beku dasar bumi.

8.      Mekarnya tumbuhan di Kutub Utara

Saat pelelehan Kutub Utara memicu problem pada tanaman dan hewan di dataran yang lebih rendah, tercipta pula situasi yang sama dengan saat matahari terbenam pada biota Kutub Utara.  Tanaman disitu yang dulu terperangkap dalam es kini tidak lagi dan mulai tumbuh.  Ilmuwan menemukan terjadinya peningkatan pembentukan fotosintesis di sejumlah tanah sekitar dibanding dengan tanah di era purba.

9.      Habitat makhluk hidup pindah ke dataran lebih tinggi

Ilmuwan menemukan beberapa hewan telah berpindah ke dataran lebih tinggi akibat pemanasan global

10.  Peningkatan kasus alergi

Di beberapa tempat kasus alergi dan asma mengalami peningkatan.  Tingginya level CO2 dan temperatur merupakan pemicunya.

 

1.2  Penyebab Pemanasan Global

Panasnya planet bumi berkaitan langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.  Berikut beberapa penyebab terjadinya pemanasan global :

1.    clip_image001[4]Efek Rumah Kaca

Matahari merupakan segala sumber energi yang terdapat di bumi. Sebagian besar energi matahari, berbentuk radiasi gelombang pendek (cahaya tampak).  Energi matahari berubah menjadi panas ketika sampai di bumi, bumi akan menyerapnya dan sebagian lagi dipantulkan.  Panas ini berwujud radiasi inframerah gelombang panjang ke luar angkasa.  Sebagian panas terperangkap di atmosfer bumi akibat uap air, CO2 dan metana yang menumpuk dan menjadikan perangkap gelombang radiasi ini.  Gas-gas tersebut menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi.  Peristiwa tersebut terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus naik.

Efek rumah kaca ini dibutuhkan bagi makhluk hidup, karena tanpa panasnya maka planet bumi akan menjadi sangat dingin.  Es akan menutupi permukaan bumi karena suhu bumi hanya 180C apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer maka akan mengakibatkan pemanasan global.

Sektor peternakan merupakan penyumbang terbesar dari efek rumah kaca terhadap pemanasan global yaitu sekitar 18% dibanding 13% yang dihasilkan transportasi di dunia.  Peternakan yang merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca, diantaranya yaitu :

1)   Emisi karbon dari pembuatan pakan ternak

2)   Emisi karbon dari sistem pencernaan hewan

3)   Emisi karbon dari pengolahan dan pengangkutan daging hewan ternak ke konsumen.

Selain peternakan, penghasil efek rumah kaca yaitu transportasi, industri, pertanian, hunian bangunan, sampah dan alih fungsi lahan (pembabatan hutan).

2.    Efek Umpan Balik

clip_image002[4]Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya.  Misalnya yaitu penguapan air.  Pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyak air yang menguao ke atmosfer.  Uap air merupakan salah satu efek gas rumah kaca, sehingga pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.

Contoh lain yaitu hilangnya kemampuan memantulkan cahaya oleh air.  Ketika panas dan suhu bumi meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat.  Dengan melelehnya es tersebut maka daratan atau air di bawahnya akan terbuka.  Hal tersebut akan lebih banyak menyerap radiasi matahari karena daratan dan air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit dibanding dengan es.  Peristiwa ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair dan menjadi siklus yang terus berkelanjutan.

Selain itu juga pengaruh awan yang memantulkan kembali radiasi inframerah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan.

3.    Variasi Matahari

clip_image003[4]Terdapat hipotesa yang mengatakan bahwa variasi dari matahari dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan global.  Perbedaan mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktifitas matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer.  Fenomena variasi matahari dikombinasikan dengan aktifitas gunung merapi yang telah memberikan efek pemanasan.

 

1.3   Dampak Pemanasan Global

Pemanasan global dipelajari para ilmuwan dengan menggunakan model komputer dari temperatur, pola pesipitasi dan sirkulasi atmosfer.  Beberapa prakiraan dan yang sudah terjadi mengenai dampak pemanasan global yaitu :

1.    Iklim (cuaca) tidak stabil

Pemanasan global merupakan ancaman yang saat ini sudah berada di depan mata.  Curah hujan yang sudah tidak beraturan, dimana yang seharusnya musim kemarau akan tetapi hujan masih turun bahkan dalam intensitas yang cukup tinggi.  Musim kemarau dengan panas yang sangat menyengat.

Diperkirakan selama pemanasan global, belahan bumi bagian utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya, akibatnya gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.  Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair.  Musim tanam akan lebih panjang di beberapa tempat.  Temperatur pada musim dingin dan malam hari pun akan cenderung meningkat.

2.    Peningkatan permukaan air laut

Perubahan tinggi rata-rata muka air laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.  Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan air laut.  Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air laut.  Perubahan tinggi muka air laut sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai.  Erosi dari tebing, pantai dan bukit pasir akan meningkat ketika tinggi lautan mencapai muara sungai.  Banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.

3.    Suhu global meningkat

Di beberapa bagian bumi akan menghasilkan makanan lebih banyak apabila bumi mengalami kehangatan, tetapi tidak untuk beberapa tempat seperti Afrika dan Kanada.  Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju musim dingin yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.  Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4.    Gangguan ekdogis (hewan dan tumbuhan)

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia.  Hewan cenderung berimigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.  Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat, tetapi perpindahan akar terganggu juga karena pembangunan yang dilakukan oleh manusia.  Beberapa spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah, maka akan musnah.

5.    Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat atau bahkan panas, akan lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.  Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka.

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas dan kematian.  Temperatur yang panas menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.  Perubahan cuaca yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai, kebakaran) dan kematian akibat trauma.  Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti : diare, malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma psikologis dan penyakit kulit.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air, seperti demam berdarah.  Selain lewat air, penyebaran penyakit juga lewat vektor, virus, bakteri dan plasmodium.

Gejala, Penyebab, Dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)4Iwan Fals Menanam PohonUpaya Pengendalian Pemanasan Global (Global Warming)Upaya Pengendalian Pemanasan Global (Global Warming)2Upaya Pengendalian Pemanasan Global (Global Warming)3

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Gejala, Penyebab, Dan Dampak Pemanasan Global (Global Warming)"