Laporan Diskusi tentang Bolehkah Anak Kecil Mempunyai Akun Facebook

Laporan Diskusi tentang Bolehkah Anak Kecil Mempunyai Akun Facebook
1.    Pendahuluan
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabrokatuh,
Setelah memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Alloh SWT, Sholawat dan sallam kita pohonkan kepada Alloh SWT, semoga senantiasa dicurah limpahkan kepada Sang Panutan Sang Moderator ummat yakni Nabi Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabatnya.
Selanjutnya, kami ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua peserta diskusi kali ini, semoga dengan diskusi yang akan kita laksanakan ini akan dapat memberikan sedikit solusi dari topik yang akan kita bahas bersama ini.
Peserta diskusi yang kami hormati, saya selaku wakil dari kelompok empat akan menjadi moderator pada diskusi kali ini, dan untuk diskusi kali ini kami mengambil tema “Bolehkah anak kecil mempunyai akun Facebook?”. Tema ini kami pilih karena merambahnya model jaringan sosial khusunya Facebook yang telah membuat keresahan banyak pihak karena timbulnya beberapa efek negatif dari berkembangnya media sosial Facebook tersebut.
Dalam diskusi ini kami akan membagi beberapa segmen, segmen pertama adalah pemaparan teoritis atau kajian ilmiah yang nanti akan disampaikan oleh salah-seorang wakil kami; Segmen kedua adalah segmen diskusi, yang pada segmen ini kami persilahkan kepada semua peserta diskusi untuk berpendapat, pada segmen ini saya akan menjadi moderatornya; Segmen ketiga adalah segmen pengambilan kesimpulan dari diskusi yang kita selenggarakan ini; dan Segmen keempat atau segmen tarakhir yaitu pembacaan do’a dan penutup.

2.    Kajian Ilmiah/ Paparan Teoritis
Pada saat ini, anak-anak dikelilingi oleh iPad, video game, dan gadget lain yang membuat mereka bisa terkoneksi dengan dunia maya. Jejaring sosial yang bertebaran, misalnya Facebook, memberi stimulus bagi anak untuk tidak mau lepas dari gadget itu. Persoalan bertambah terkait etis-tidaknya anak-anak memiliki akun Facebook, dan ini menjadi dilema yang harus segera dipecahkan oleh para orang tua. Namun, argumen mengenai kepemilikan akun Facebook jauh lebih sulit. Sebab, kenyataannya Facebook memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan saat orang tua hendak membolehkan atau melarang anak membuat akun jejaring sosial ini.
Apa saja manfaat Facebook? Saat ini tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Facebook telah mengubah cara interaksi sosial, terutama dikalangan kaum muda. Facebook memungkinkan anak untuk menjalin pertemanan dengan banyak orang. Ketika digunakan dengan cara yang benar, media sosial dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dan membantu mereka mengurangi perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak memiliki teman.
Dengan memiliki akun Facebook, memberikan anak "halaman rumah" di web, tempat dimana mereka dapat mengekspresikan diri dan berbicara tentang minat dan kepentingan mereka. Mereka bisa bergabung dengan komunitas-komunitas tertentu, dan mencari tahu banyak tentang bidang-bidang yang membuat mereka tertarik seperti lingkungan, hewan, seni, atau musik.
Mengelola halaman Facebook mengajarkan anak bagaimana menulis komentar dan mengunggah foto, atau bagaimana menavigasi web. Anak dapat menguasai keterampilan media sosial yang nantinya akan semakin penting ketika usia mereka bertambah.
Yang tak kalah pentingnya, sebagian besar anak menggunakan jejaring sosial untuk membahas pekerjaan sekolah. Diskusi bersama tentang tugas sekolah adalah salah-satu alasan terbaik untuk memperbolehkan mereka mengakses jejaring sosial. Bahkan, dari hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University mengungkapkan bahwa situs jejaring sosial juga dapat membantu proses pengajaran antara guru dengan murid. Facebook juga bisa digunakan untuk menunjukkan rasa empati kepada teman-teman online mereka.
Selain sisi menguntungkan (positif) tersebut, Facebook juga mempunyai sisi merugikan (negatif). Jejaring sosial memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar. Namun komentar yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. Kalaupun anak tidak melakukannya, ia menjadi terbiasa dengan ejekan, olok-olok, web bullying, dan semacamnya yang ia baca dari status teman. Bisa saja anak mengganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah, lalu melontarkannya pada orang di lingkungan sekitar. Akibatnya, terjadi pergeseran nilai tentang kesantunan yang orang tua tanamkan selama ini.
Facebook adalah pintu gerbang dunia maya. Segala sesuatu, baik hal-hal yang baik maupun yang buruk dapat terhubung ke akun Facebook anak. Sering kali bukan teman anak yang memberi pengaruh buruk, melainkan teman-teman dari temannya.
Hasil studi Profesor Larry D. Rosen dari California State University juga mengungkap beberapa efek buruk dari Facebook, termasuk narsisme yang sering menghinggapi anak yang memakai situs jejaring sosial tersebut, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. Studi yang disebutkan oleh Rosen menyatakan bahwa murid sekolah dan kuliahan yang membuka Facebook setidaknya 15 menit ketika sedang belajar, cenderung mendapatkan nilai yang rendah.
Melarang anak memiliki akun Facebook bukanlah cara yang bijak karena bisa saja anak lari ke rumah temannya atau warnet yang bertebaran dan membuat akun sendiri. Menggunakan software pengawas juga akan buang-buang waktu saja. Anak-anak zaman sekarang akan mudah mencari pemecahannya hanya dalam waktu hitungan menit. Komunikasi adalah inti dalam menjadi orang tua. Orang tua harus berbicara atau mendengarkan anak mereka secara baik.
Apapun keputusan orang tua tentang Facebook, cobalah untuk membuat keputusan dan kesepakatan bersama anak sebelum membuat akun.

3.    Diskusi
Moderator              :    Dari kajian ilmiah yang kami sampaikan, barangkali ada dari peserta sekalian yang ingin menanggapi atau menambahkan?
Kelompok satu       :    Untuk golongan anak-anak yang mempunyai perasaan kompetisinya masih tinggi. Ia ingin punya pencapaian, tidak mau ketinggalan dengan temannya. Ingin punya banyak teman. Mengumpulkan follower sebanyak-banyaknya, tentu layak di usia tertentu mempunyai akun media sosial, dengan catatan setelah memperoleh sejumlah bimbingan dan arahan dari orang tua.
Kelompok tiga       :    Kami tidak setuju dengan pendapat kelompok satu, karena bagimanapun dan dari golongan keluarga manapun akan sangat sulit untuk mengawasi perilaku sepanjang hari seorang anak, apalagi pada keluarga yang kedua orang tuanya bekerja. Jadi kami berpendapat bahwa seorang anak kecil tidak usah dibuatkan akun Facebook, Karena hal itu belum waktunya. Karena sesungguhnya media jejaring sosial khususnya Facebook bagi anak kecil atau anak di bawah umur akan lebih banyak memberikan efek negatif dari pada efek positifnya.
Kelompok satu       :    Kalau seorang anak dilarang untuk mempunyai akun media sosial khususnya facebook, lalu bagaimana mengatasi rasa minder salah-satunya dari teman-temanya yang lain yang mempunyai akun, mislanya apabila mereka membicarakan jumlah temanya di Facebook, bukankah hal tersebut akan merusak perkembangan mental si anak?!
Kelompok tiga       :    Seorang anak yang selalu mendapakan kasih sayang yang cukup dan bimbingan yang cukup dari orang tuanya, seorang anak tidak akan pernah merasa ketinggalan dan minder walaupun dia tidak mempunyai akun Facebook, misalnya seorang orang tua akan menemani anaknya bermain di alam bebas seperti melakukan permainan-permainan di taman, bermain bola dan lain-lain, sehingga sang anak akan selalu merasa berbahagia dan tidak merasa kesepian walaupun ia tidak mempunyai akun Facebook, dan perlu kita ketahui bahwa seorang dewasa yang terkenalpun banyak diantara mereka yang tidak mempunyai akun Facebook dan kehidupan sosial mereka baik-baik saja.
Moderator              :    Setelah mendengarkan pendapat dari kelompok-kelompok yang lain yang telah menyampaikan pendapatnya tadi, kami dapat berpendapat bahwa akun media sosial khusunya Facebook bagi anak kecil adalah perlu tidak perlu, perlunya adalah untuk bersosialisasi dengan kelompoknya di Facebook dan membuat anak tersebut dapat mengikuti perkembanan jaman, dan akun Facebook tidak perlu bagi anak kecil adalah karena masih banyak kegiatan yang lain yang lebih baik untuk diikuti oleh anak kecil.
Kelompok dua       :    Seorang anak kecil boleh saja mempunyai akun Facebook dengan catatan harus di bawah pengawasan oleh orang tuanya, hal ini bisa dilakukan dengan cara : berikan waktu yang khusus untuk anak tersebut mengakses akunya, orang tua harus selalu mendampingi dan mengawasi anaknya saat berinteraksi di media Facebook maka dengan cara ini orang tua dapat menunjukan bagaimana cara membuat status yang baik dan bagaimana cara mengomentari status orang dengan baik, juga sebaiknya anak jangan diberikan gadget tersendiri, biarlah dia menggunakan gadget atau komputer orang tuanya.

4.    Kesimpulan Diskusi
Dampak Positif Facebook bagi anak-anak : dapat mengelola halaman Facebook, mengajarkan anak bagaimana menulis komentar dan mengunggah foto, atau bagaimana menavigasi web. Anak dapat menguasai keterampilan media sosial yang nantinya akan semakin penting ketika usia mereka bertambah, mereka dapat mengekspresikan diri dan berbicara tentang minat dan kepentingan mereka
Dampak negatif jejaring sosial Facebook : memberikan kebebasan atau ruang untuk mengekspresikan diri dengan berkomentar, namun komentar yang dikeluarkan bisa saja menyinggung orang lain. Kalaupun anak tidak melakukannya, ia menjadi terbiasa dengan ejekan, olok-olok, web bullying, dan semacamnya. Mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai tentang kesantunan. Facebook adalah pintu gerbang dunia maya, segala sesuatu, baik hal-hal yang baik maupun yang buruk dapat terhubung ke akun Facebook anak. Seringkali bukan teman anak yang memberi pengaruh buruk, melainkan teman-teman dari temannya. Efek negatif lainya termasuk narsisme, perilaku antisosial, kecenderungan berperilaku agresif, dan mudah marah. Studi yang disebutkan oleh Rosen menyatakan bahwa murid sekolah dan kuliahan yang membuka Facebook cenderung mendapatkan nilai yang rendah.
Seorang anak kecil layak mempunyai aku Facebook di usia tertentu dengan catatan setelah memperoleh sejumlah bimbingan dan arahan dari orang tua.
Semua golongan keluarga akan sangat sulit untuk mengawasi perilaku anak sepanjang hari, apalagi pada keluarga yang kedua orang tuanya bekerja. Jadi akun Facebook tidak usah dibuatkan untuk anak kecil, Karena hal itu belum waktunya. Karena sesungguhnya media jejaring sosial khususnya Facebook bagi anak kecil atau anak di bawah umur akan lebih banyak memberikan efek negatif dari pada efek positifnya

4.  Penutup
Diakhir diskusi moderator membacakan do’a penutup, dan bersama tim panelis lainya menutup acara diskusi dengan melakukan prosesi musafahah/ bersalaman dengan seluruh peserta diskusi.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Laporan Diskusi tentang Bolehkah Anak Kecil Mempunyai Akun Facebook"

Posting Komentar