Menuju Jalan yang Lurus

Menuju Jalan yang Lurus

“Hanya kepadamu hamba menyembah”

“Dan hanya kepadamu hamba memohon pertolongan”

“Tunjukilah kami jalan yang lurus”

“Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat”.

Itulah sebahagian ayat-ayat dari surat Al-Fatihah yang selalu kita dengungkan dalam shalat kita yang lima waktu.

Jalan yang lurus merupakan jalan yang kita inginkan dalam hidup yang singkat ini, agar kita selamat di dunia dan di akhirat kelak.

Jalan yang lurus hanya bisa diperoleh dengan ibadah yang maksimal dan memohon pertolongan disertai bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT.

Secara jelas Allah berfirman dalam surat Yasin ayat 61 yang berbunyi sebagai berikut :

“Beribadahlah kamu kepadaku, itulah jalan yang lurus”

Hal ini harus kita jalani dengan kesabaran ketaatan yang tinggi, disiplin tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang mulia dan nilai yang tinggi.

Disatu pihak kita dihadapkan kepada kepentingan dunia yang mendesak dan dilain pihak batin kita mesti diisi dengan pikiran-pikiran yang jernih dan penuh tawakkal.

Dua kekuatan yang saling tarik-menarik, kekuatan lahir yang perlu dan kekuatan batin yang juga dibutuhkan. Dua kekuatan harus berjalan seimbang supaya keduanya terpenuhi sesuai dengan kepentingannya pada saat-saat yang telah ditentukan.  

Kadang-kadang kita tertarik oleh kepentingan dunia yang begitu Waaah……. dan penuh pesona, tapi hal ini adalah wajar sebagai seorang manusia, segeralah sadar dan menyadari akan hal ini, segera beristigfar jangan terlena oleh keadaan dan godaan syaitan.

Tapi bukan berarti kita tidak butuh dunia, kita memang butuh tapi jangan sampai keterlaluan, jangan rakus, ingat orang lain, tolong orang yang memerlukan, tebarkan kasih dan sayang sebagaimana Allah menyayangi kita semua. Insya Allah jalan yang lurus akan terbuka berkat rahmat, taufik dan hidayah Allah SWT.

Didalam menuju jalan yang lurus jiwa kita harus bersih, berpikir positif, optimis dan siap berkorban demi kebesaran Allah dan Rosul-Nya Nabi Besar Muhammad SAW.

Nilai-nilai kebesaran, kekuasaan, kasih sayang Allah harus ada diatas segala-galanya. Jangan menyombongkan diri sendiri tapi sombongkanlah nama besar Tuhanmu.

Nikmatilah kebesaran dan kekuasaan Allah melalui ciptaan-ciptaan-Nya yang megah dan agung. Dengan sadar hati kita akan bersujud, rasanya lemah seluruh badan dan terkulai layu, tiada daya dan kekuatan.

Kagum, haru dan penuh pesona atas bukti-bukti nyata yang ada di sekeliling hidup kita. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Maha Besar.

Pernahkah kita sadar atau menyadari kehidupan di sekeliling kita? Umpamanya tentang bunga-bunga yang indah dan menarik, kupu-kupu dengan warna-warna yang cantik, berbagai buah-buahan, ikan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam, burung-burung dengan kicaunya yang merdu, gunung-gunung yang tinggi menjulang, sungai yang panjang dan berliku-liku, lautan yang terhampar luas, matahari, bulan dan bintang-bintang. Semua ciptaan-Nya tidak terhitung dan luar biasa banyaknya, sungguh Allah itu Maha Kaya dan Maha Sempurna, diatas segala-galanya. Renungkan dan bayangkan sebelum kita tidur pulas ………….. dimalam hari yang sunyi sepi …………..

Bayangkan bahwa aku hanyalah setitik air dilautan yang luas, layaklah aku bersombong diri, dihadapan-Nya ?

Betapa keagungan Allah yang tidak terbatas, membentang, melintang, jauh ………… jauh …………. Keseluruh arah, Timur, Barat, Utara dan Selatan.

Sanggupkah aku melintasinya ………………………….. ? tidak ada yang sanggup, kecuali dengan Hidayah-Nya.

Allah Maha Besar Maha Gagah dan Maha Sempurna.

Allah Maha Ghaib, tapi kegoibannya menjelma pada ciptaannya, dan ini hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mendapat hidayah dari Allah SWT, dan hanya bisa dinikmati dengan kesadaran batin yang tinggi dan tidak bisa setiap orang merasakannya.

Hal-hal di atas merupakan bekal-bekal menuju jalan yang lurus yang kita harapkan demi untuk kebahagiaan dunia dan akhirat yang kita inginkan.

Kalau diumpamakan sebuah pisau asahlah terus, jangan malas dan ingat selalu pada-Nya, siang dan malam jangan terbuai oleh bujukan syaitan yang terlaknat, mohon bimbingan dan petunjuk-Nya, dimana kita berada pada setiap saat dan kesempatan.

Empat (4) jaminan dari ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk memperoleh jalan yang lurus beserta sabda Nabi Besar Muhammad SAW untuk lebih meyakinkannya sebagai berikut :

1.    Surat An-Nisaa ayat 122 :

“Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, kelak akan kami masukan kedalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya, sebagai janji Allah yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?”

2.    Surat Ar-Rad ayat 26

“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibandingkan dengan) kehidupan akhirat hanyalah kehidupan yang sedikit.”

3.    Surat Ar-Rad ayat 27 :

“Orang-orang kafir berkata : “mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (Mu’jijat) dari Tuhan-Nya ? katakanlah : sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dia kehendaki dan menunjukiorang-orang yang bertaubat kepada-Nya.

4.    Surat Ar-Rad ayat 28

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”


 

Adapun Nabi bersabda sebagai berikut :

Pergunakanlah 5 (lima) kesempatan sebelum tibanya 5 (lima) perkara sebagai berikut :

1.    Hidupmu sebelum matimu

2.    Sehatmu sebelum sakitmu

3.    Waktu senggangmu sebelum sibukmu

4.    Masa mudamu sebelum tuamu

5.    Waktu mampumu sebelum fakirmu

Camkanlah ayat-ayat tersebut dan juga Haditsnya dalam kehidupan kita, sadarlah bahwa Allah itu Maha Benar dengan janji-janji-Nya.

Menuju Jalan Yang Lurus telah terbentang …………. Dan segeralah kita melangkah kesana peganglah erat-erat tali Allah dan Rasulnya Nabi Besar Muhammad SAW.

Insya Allah !

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Menuju Jalan yang Lurus"

Posting Komentar