Ditengah hutan, tinggal seekor semut yang rajin dan ulet. Dia sepanjang hari terus bekerja untuk mencari dan mengumpulkan makanan untuk disimpan di lumbung. Deras hujan dan panasnya sinar matahari tidak meruntuhkan niatnya dan terus mencari makanan untuk di kumpulkan.
Suatu hari, ketika si semut membawa makanan, ia bertemu dengan belalang yang sedang berjemur dan malas-malasan. Si belalang tertawa melihat si semut yang susah payah mengumpulkan makanan, padahal banyak makanan untuk di santap. Kemudian si semut menceritakan bahwa makanan tersebut untuk persediaan nanti selama musim dingin, tetapi si belalang malah menertawakan dan malah mengejek bahwasanya musim dingin itu masih lama dan lebih baik bersenang-senang dulu. Namun si semut tidak terpengaruh dan tetap mencari makanan untuk disimpan di lumbung.
Semut setiap hari mengumpulkan makanan. Sepanjang tahun terus begitu sampai hampir penuh lumbung si semut. Namun, walaupun begitu si semut tetap mencari dan tidak malas, sementara si belalang masih malas-malasan. Tidak ada yang tahu berapa lama musim dingin berlangsung. Tak lama musim gugur pun tiba, pohon-pohon mulai mengering, tetapi si semut tetap mencari makanan dan si belalang pun mulai sibuk mencarinya.
Akhirnya musim dingin pun tiba. Si semut duduk manis dengan kehangatan dan berlimpah makanan di rumahnya. Sementara musim dingin telah berlangsung 1 bulan dan belum berakhir, si belalang kehabisan stok makananya , ia sedih dan menyesal sehingga hanya bisa memandangi rumah semut dari luar yang berimpah makanan.
Setelah lama kelaparan akhirnya dengan rasa malu si belalang mengetuk rumah si semut bermaksud meminta makanan, namun si semut menolak , ia ingin memberi pelajaran pada si belalang yang dulu mengejeknya ketika mencari makanan dan sekarang malah mengemis minta makanan. Lama si belalang mencari makanan dimusim dingin namun tidak menemukanya, kelaparan pun melanda dirinya, setelah belalang hampir mati kelaparan akhirnya si semut datang dan mengajak si belalang untuk tinggal bersama bersama di rumah si semut.
Belum ada tanggapan untuk "Cerita Semut dan Belalang"
Posting Komentar