Beberapa ahli psikologi menemukan bahwa ada orang yang berimajinasi asli dan yang lain berimajinasi streotipe atau konvesionil.
Bagaimana mendorong imajinasi itu, adalah suatu proses psikologis yang ruwet. Banyak ahli berpendapat bahwa suasana, tiada campur tangan orang lain, dan simpati merupakan faktor yang penting. Banyak orang genius bersikap keras kepala terhadap sistem dan tata pendidikan yang sedang berlangsung. Keras kepala terhadap kelakuan di sekolah ini menyebabkan banyak genius mendapat angka buruk dari guru-guru mereka. Henderson merasa pasti bahwa mayoritas manusia telah dirusak dan bahkan dibunuh pada tahun-tahun pertama sekolah.
Faktor yang paling utama ialah guru, karena guru selalu merupakan faktor yang terpenting untuk suksesnya setiap aspek proses pendidikan. Guru harus mengenal akselensi aktivitas kreatif, lebih baik lagi jika ia sendiri mampu bekerja kreatif, sehingga ia dapat berbuat seperti ia mengetahui bagaimana cara berbuat itu. Dan yang paling utama ialah bahwa guru harus dapat bertindak sebagai katalisator (pendorong) mengakselerasikan perkembangan dan aktivitas daya kreatif tanpa masuk kedalam proses kreasi itu sendiri. Ia mengetahui bagaimana mengajar yang bersifat membantu dan membimbing dan bukan membunuh atau menghalanginya.
Francis V. Markey menulis bahwa dari pengamatannya di “Nursery School” (sebelum TK) ia berpendapat bahwa anak-anak yang dibimbing mengenai imajinasi kreatifnya pada usia lebih muda menunjukan perkembangan lebih maju dari pada anak-anak yang dibiarkan bebas. Dasarnya ialah bahwa ekspresi imajinatif memerlukan pengetahuan dan pengetahuan demikian itu belum dimiliki oleh anak kecil tersebut, guru lah yang mengetahuinya. Bimbingan orang dewasa dalam aktivitas belajar dan aktivitas yang tidak dibimbing sering menunjukan fantasi dan imajinasi yang tidak benar dan tidak rasionil.
Guru dapat belajar dari suatu angket yang dikirimkan kepada para ahli kimia mengenai kondisi-kondisi yang bagaimana yang memungkinkan mereka dapat bekerja sebaik-baiknya. Banyak yang menjawab bahwa latihan-latihan ringan nampaknya menolong, bahwa inspirasi datang pada waktu mengerjakan pekerjaan seperti mengendarai mobil, mencukur kumis, berkebun bunga, memancing, main golf main kartu seorang diri, dan berpakaian. Mereka semua setuju bahwa yang sangat mengganggu berfikir efektif ialah kelelahan, kekesalan, keributan, marah dan interupsi.
Pada abad sekarang pekerjaan teknis dan fisik makin diperlukan sesuai dengan kemajuan tekhnologi, karena itu sekolah jangan mewarisi pandangan lama bahwa pekerjaan mental dihargai lebih tinggi dari pada pekerjaan teknis/ fisik. Dalam pada itu perkembangan imajinasi kreatif perlu pada abad teknologi ini supaya mengurangi kebosanan pekerjaan yang spesialistis dengan mesin sepanjang hari.
Belum ada tanggapan untuk "Perkembangan Imajinasi Kreatif"
Posting Komentar