Model Hijab atau Jilbab Polisi Wanita

Artikel ini admin perbarui pada hari ini, mengingat konten sebelumnya sebenarnya telah banyak berubah dan berulang kali mengalami perubahan fakta. dan inilah fakta baru yang admin ketahui dari media online:

Pada Tanggal 02 Maret 2015 Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang baru beberapa hari dilantik mengeluarkan surat keputusan No 245/III/2015 Tanggal 25 Maret 2015, yang merupakan perubahan atas sebagian surat keputusan Kapolri no. pol SKEP/702/X/2005 Tanggal 30 September 2006 tentang sebutan penggunaan pakaian dinas seragam Polri dan PNS Polri atau lebih populer dengan surat keputusan yang membolehkan anggota polisi wanita pada semua departemen untuk mengenakan hijab atau jilbab dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur oleh Polri. Bentuk dan warna hijab atau jilbab untuk polisi wanita adalah seperti terlihat pada gambar-gambar di bawah ini.

Meski sangat terlambat kita tetap harus mengucapkan syukur kepada Rabbna yang telah membukakan hati Kapolri untuk melepas belenggu yang diterapkan pihak kepolisian kepada anggotanya sendiri dari golongan perempuan. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mulai pada Hari Selasa (19/11/2013) Kapolri Jendral Polisi Sutarman bertempat di Ruang Rapat Mabes Polri Jakarta Selatan telah mempersilahkan atau kata lain dari memperbolehkan kepada anggotanya dari golongan perempuan untuk mengenakan hijab ketika sedang bertugas dan mengenakan seragam Polri.

"(Itu) Hak asasi seseorang. Saya sudah sampaikan pada anggota, kalau misalnya ada anggota yang mau pakai silahkan," katanya.

Alhamdulillah...., mesti begitu dong!!!. Polisi kan penegak hukum/ pihak yang punya kewenangan untuk memelihara terjaganya hak warga negara. “Bagaimana bisa untuk menunaikan dan menjaga hak warga negara kalau polisi tidak mampu menunaikan hak anggotanya sendiri padahal berhijab adalah salah-satu hak azasi kaum perempuan warga negara Indonesia yang dilindungi undang-undang”.

Sekali lagi; kita harus bersyukur dengan diizinkanya para polisi wanita Indonesia untuk mengenakan hijabnya saat mengenakan seragam dinas, walaupun kebijakan ini lebih lambat daripada kebijakan banyak negara yang penduduknya mayoritas non muslim tetapi mereka telah lebih dahulu membuat aturan untuk memperbolehkan para polisi wanitanya untuk mengenakan hijab saat mengenakan pakaian seragam. Contohnya seperti :

1. Pasukan kepolisian Inggris Pada musim panas tahun 2001, London menjadi kota Inggris yang pertama untuk mengizinkan petugas perempuan untuk memakai hijab resmi.

2. Kepolisian Swedia pada Tahun 2011 merekrut polwan berhijab pertama, Donna Eljamal, yang saat itu baru berusia 26 tahun. clip_image002

Donna memang sejak kecil ingin menjadi polisi. Sebelum mendaftar di Akademi Kepolisian Swedia, Donna bekerja melayani napi yang sedang dalam masa percobaan dan bersiap kembali ke masyarakat, Swedish Prison and Probation Service (Kriminalvarden).

"Saya suka bekerja dengan orang, menolong orang dan tidak sama setiap harinya. Saya selalu mengetahui bahwa yang saya lakukan sesuai dengan kepribadian saya. Dan itu menunjukkan bahwa perempuan menggunakan hijab bukan karena tekanan tapi perempuan kuat dan independen," imbuhnya.

Apa yang dialaminya itu juga merupakan refleksi Swedia yang multikultur. Dirinya selalu mendapatkan respek dari staf lain.
Dewan Kepolisan Nasional mengamini pengakuan Dona.

"Kami hidup di komunitas modern dan multikultur, dan itu berjalan tanpa kami harus mengatakan untuk mengenali hak dasar yang sudah ada. Dan kebebasan beragama adalah salah satunya," kata Kalle Wallin dari Dewan Kepolisian Nasional Swedia (Rikspolisstyrelsen) seperti dikutip dari thelocal, 6 Desember 2011 lalu.

3. Australia, Kepolisian Victoria Australia sudah merekrut polwan berhijab pada Tahun 2004. Salah-satu polwan berhijab yang direkrut adalah Constable Maha Sukkar yang menjadi polwan berhijab pertama di Kepolisian Victoria. Saat itu Sukkar yang adalah imigran dari Beirut, Libanon, mengatakan sudah menjadi impiannya bergabung dalam Kepolisian Australia sejak tiba dari Libanon. Hijab khusus didesain untuk Sukkar, hijab itu ringan, memiliki velkro yang bisa dengan mudah dipasang dan dilepas dengan seragamnya.

Bila polisi wanita di negara yang mayoritas penduduknya non muslim saja diizinkan mengenakan hijab saat mengenakan seragam, apalagi di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sepatutnyalah kita mendapat izin untuk mengenakan hijab. Walau sekarang ada TR yang menarik lampu hijau Kapolri, Polisi wanita harus tetap berhijab walau ketika mengenakan seragam kepolisian, karena itu adalah hak azasi wanita muslim Indonesia yang dilindungi undang-undang, bahkan undang-undang itu adalah undang-undang dasar. Kalau pihak kepolisian belum punya anggaranya untuk hijab, hijabnya kita beli saja sendiri.

Kalaupun elite di jajaran Polri tetap bersikukuh untuk melarang berhijab, keluar saja dari jajaran Polri, demi Allah akan banyak pekerjaan yang lain bagi anda yang ingin selalu mengenakan hijab.

Coba kita banyangkan: bagaimana apabila satu ketika semua polisi wanita muslim mengenakan hijab, lalu kerena hijabnya para polisi wanita itu dikeluarkan dari jajaran Polri. Berapa ribu orang yang meninggalkan Polri, siapa yang akan bertugas disana-sini.

Atau coba kita bayangkan bagaimana kalau satu ketika para wanita muslim Indonesia tidak mau menjadi Polisi wanita karena kalau menjadi polisi wanita harus menanggalkan hijab mereka saat mengenakan seragam kepolisian.